2014 has begun.


Alhamdulillah, dah nak masuk 2014. Rasa macam kejap ja dah masuk tahap belia ^_^. Apa2 pun kena ingat yang umor kita makin lama makin lanjut, makin cepat la ajal itu akan bertandang.

Buat Keluarga : korang lah yg terpenting dalam hidup aku...

Buat dear ex : terima kasih sebab pernh hadir dlm hidup aku dan yg kau kene tahu aku still anggp kau kawan bkn musuh. 

Buat Sahabat : Jangan lupe kan aku ya, bila suatu mase nanti kita terpisah.

Buat kawan2 : Maaf ya kalo aku ade silap dan salah, yg disengaja mahupun tak disengajakan.

Buat Musuh : Maaf bila selama ini aku selalu salah dimata kau.

Buat yg sayang pada aku : Aku juga sayang pada kamu.

Buat org yg prnah menyakiti aku : Terima kasih ya krna sudah mngajar aku bgaimana utk trus bersabar.

Buat yg tak kenal dgn aku : Terima kasih sbb setia save aku dkt contact korg, walau pun kekadang aku buat korang marah, suka update yg bukan-bukan.

Terima kasih korang sbb sudh ada dlm hidup aku, yg menjadikan tahun 2013 aku jadi ceria.

Thanks Semua!

SELAMAT TAHUN BARU 2014 

0 comments :

Post a Comment

Indahnya jika Perdana Menteri Malaysia contohi Saidina Umar Al-Khattab R.A


Kalaulah Kisah Khalifah Umar Al-Khatab dijadikan panduan dalam hidup kita di Malaysia ini.
Alangkah baiknya..
"Satu malam Saidina Umar Dan khadamnya berjalan dikawasan rumah yang masih menyala dan riuh rendah suasananya.
Didalamnya kelihatan anak kecil merengek kelaparan mminta makanan, sedangkan ibunya sedang mmasak sesuatu.. terlalu lama menunggu anak2nya keletihan lalu mereka trlelap...
Saidina Umar mgetuk pintu seraya mmberi salam..lalu brtanya, kenapakah engkau mmbiarkan anakmu tidur tanpa mmberi makan..? Ibu itu mnjawab, ssugguhnya tuan, saya tidak ada apa apa untuk dimasak.. apa yg saya lakukakn hanya brpura pura mmasak.. umar brkata, tidak adakah ssiapa yang mmbantumu..?
tidak tuan, bahkan khalifah sekalipun tidak ambil peduli...
Bercucuran air mata Umar mendengar kata-kata sedih ibu itu. Tamparan hebat kepada dirinya sebagai pemerintah.
Maka diarah khadamnya membawanya ke perbendaharaan negara dan dikeluarkan seguni gandum.
Khadam tadi ingin mengangkat guni tersebut tetapi disekat. Lalu berkata Umar, "inilah tanggungjawabku, amanahku, biarlah aku memikulnya".
Guni dipikul dan kemudiannya dibawa ke rumah ibu yang malang itu. Kemudian diminta izin daripada ibu itu untuk masuk ke dapur. Umar mengambil peniup dan dihidupkan api dan dimarakkan.
Khadamnya berkata "aku lihat janggut beliau dipenuhi dengan debu dan habuk tempat memasak". Kemudian dibakar gandum yang telah diuli dan menjadilah roti.
Apabila terkejut anak-anak dari tidur, makanlah mereka dengan girangnya. Berkatalah ibu tadi "Sungguh baik pekerti dan budi tuan, kalaulah khalifah seperti tuan!". Bercucuranlah airmata Umar lantaran suara ibu itu benar-benar menusuk kalbunya..."
Siapa itu Khalifah Saidina Umar Al-Khatab...? Dialah pemerintah yang dijanjikan syurga...dimuliakan namanya dan dikagumi jasanya...
Pemimpin kita patut ambil iktibar dari cerita nie..
Saidina Umar dahulunya bnyak mlakukan dosa, dan hidupnya pnuh dgan kejahatan di zaman jahiliyah..
tapi beliau mmpu mmimpin dengan begitu hebat...
Kenapa tidak pmimpin kita..??

0 comments :

Post a Comment

70ribu Malaikat berselawat kepada Muawiyah.


Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radiyallahuanhu Pada suatu pagi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik Radiyallahuanhu melihat suatu keanehan;Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya..
Tak lama kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dihampiri oleh Malaikat Jibril..
Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada Malaikat Jibril :
"Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?"
"Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya." jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya lagi :
"Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?"
"Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat." jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya lagi :
"Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?"
Kemudian Malaikat Jibril menjawab :
"Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu."
"Siapakah dia, wahai Jibril?" tanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
"Dialah Muawiyah...!!!"jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya lagi :
"Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini?"
Malaikat Jibril menjawab :
"Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surat Al-Ikhlas"
Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya :
"Dari itulah Allah Subhanahu wa ta'ala mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut"
SubhanAllah..
Walhamdulillah..
Wala ilaha illallah..
Wallahu Akbar.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
''Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?"
Mereka menjawab : "Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Al-Qur'an?"
Lalu Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an.'' (H.R. Muslim no. 1922)
SubhanaAllah...

0 comments :

Post a Comment

Pemerintahan Umar Ibn Abdul Aziz


Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Umar bin Khatab r.a. berjalan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan satupun dari pengamatannya. Menjelang dini hari, pria ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah olehnya percakapan antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat.

“Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air,” kata sang ibu.
“Jangan ibu. Amirul mukminin sudah membuat peraturan untuk tidak menjual susu yang dicampur air,” jawab sang anak.
“Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Tho insyaallah Amirul Mukminin tidak mengetahuinya,” kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya.
“Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak mengetahuinya. Tapi, Rab dari Amirul Mukminin pasti melihatnya,” tegas si anak menolak.


Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena subuh menjelang, bersegeralah dia ke masjid untuk memimpin shalat Subuh. Sesampai di rumah, dipanggilah anaknya untuk menghadap dan berkata, “Wahai Ashim putra Umar bin Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan istimewa. Pergilah kamu ke rumah si anu dan selidikilah keluarganya.”

Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahndanya yang tak lain memang Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya berkata,
“Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu. Aku lihat insyaallah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudah-mudahan pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa.”

Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Dari pernikahan ini, Umar bin Khattab dikaruniai cucu perempuan bernama Laila, yang nantinya dikenal dengan Ummi Ashim. Suatu malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya, bernama Umar, dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dia memimpin umat Islam. Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita ini tetap terpendam di antara keluarganya.

Pada saat kakeknya Amirul Mukminin Umar bin Khattab terbunuh pada tahun 644 Masehi, Ummi Ashim turut menghadiri pemakamannya. Kemudian Ummi Ashim menjalani 12 tahun kekhalifahan Ustman bin Affan sampai terbunuh pada tahun 656 Maserhi. Setelah itu, Ummi Ashim juga ikut menyaksikan 5 tahun kekhalifahan Imam Ali bin Abi Thalib r.a. Hingga akhirnya Muawiyah berkuasa dan mendirikan Dinasti Umayyah.

Pergantian sistem kekhalifahan ke sistem dinasti ini sangat berdampak pada Negara Islam saat itu. Penguasa mulai memerintah dalam kemewahan. Setelah penguasa yang mewah, penyakit-penyakit yang lain mulai tumbuh dan bersemi. Ambisi kekuasaan dan kekuatan, penumpukan kekayaan, dan korupsi mewarnai sejarah Islam dalam Dinasti Umayyah. Negara bertambah luas, penduduk bertambah banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, tapi orang-orang semakin merindukan ukhuwah persaudaraan, keadilan dan kesahajaan Ali, Utsman, Umar, dan Abu Bakar. Status kaya-miskin mulai terlihat jelas, posisi pejabat-rakyat mulai terasa. Kafir dhimni pun mengeluhkan resahnya, “Sesungguhnya kami merindukan Umar, dia datang ke sini menanyakan kabar dan bisnis kami. Dia tanyakan juga apakah ada hukum-hukumnya yang merugikan kami. Kami ikhlas membayar pajak berapapun yang dia minta. Sekarang, kami membayar pajak karena takut.”

Kemudian Muawiyah membaiat anaknya Yazid bin Muawiyah menjadi penggantinya. Tindakan Muawiyah ini adalah awal malapetaka dinasti Umayyah yang dia buat sendiri. Yazid bukanlah seorang amir yang semestinya. Kezaliman dilegalkan dan tindakannya yang paling disesali adalah membunuh sahabat-sahabat Rasul serta cucunya Husein bin Ali bin Abi Thalib. Yazid mati menggenaskan tiga hari setelah dia membunuh Husein.

Akan tetapi, putra Yazid, Muawiyah bin Yazid, adalah seorang ahli ibadah. Dia menyadari kesalahan kakeknya dan ayahnya dan menolak menggantikan ayahnya. Dia memilih pergi dan singgasana dinasti Umayah kosong. Terjadilah rebutan kekuasaan dikalangan bani Umayah. Abdullah bin Zubeir, seorang sahabat utama Rasulullah dicalonkan untuk menjadi amirul mukminin. Namun, kelicikan mengantarkan Marwan bin Hakam, bani Umayah dari keluarga Hakam, untuk mengisi posisi kosong itu dan meneruskan sistem dinasti. Marwan bin Hakam memimpin selama sepuluh tahun lebih dan lebih zalim daripada Yazid.

Kelahiran Umar bin Abdul Aziz 

Saat itu, Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz adalah Gubernur Mesir di era khalifah Abdul Malik bin Marwan (685 – 705 M) yang merupakan kakaknya. Abdul Mallik bin Marwan adalah seorang shaleh, ahli fiqh dan tafsir, serta raja yang baik terlepas dari permasalahan ummat yang diwarisi oleh ayahnya (Marwan bin Hakam) saat itu.

Dari perkawinan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz. Beliau dilahirkan di Halawan, kampung yang terletak di Mesir, pada tahun 61 Hijrah. Umar kecil hidup dalam lingkungan istana dan mewah. Saat masih kecil Umar mendapat kecelakaan. Tanpa sengaja seekor kuda jantan menendangnya sehingga keningnya robek hingga tulang keningnya terlihat. Semua orang panik dan menangis, kecuali Abdul Aziz seketika tersentak dan tersenyum. Seraya mengobati luka Umar kecil, dia berujar,

“Bergembiralah engkau wahai Ummi Ashim. Mimpi Umar bin Khattab insyaallah terwujud, dialah anak dari keturunan Umayyah yang akan memperbaiki bangsa ini.“

Umar bin Abdul Aziz menuntut ilmu sejak beliau masih kecil. Beliau sentiasa berada di dalam majlis ilmu bersama-sama dengan orang-orang yang pakar di dalam bidang fikih dan juga ulama-ulama. Beliau telah menghafaz al-Quran sejak masih kecil. Merantau ke Madinah untuk menimba ilmu pengetahuan. Beliau telah berguru dengan beberapa tokoh terkemuka spt Imam Malik b. Anas, Urwah b. Zubair, Abdullah b. Jaafar, Yusuf b. Abdullah dan sebagainya. Kemudian beliau melanjutkan pelajaran dengan beberapa tokoh terkenal di Mesir.

Semasa Khalifah Walid bin Abdul Malik memerintah, beliau memegang jawatan gabernur Madinah/Hijaz dan berjaya mentadbir wilayah itu dengan baik. Ketika itu usianya lebih kurang 28 tahun. Pada zaman Sulaiman bin Abdul Malik memerintah, beliau dilantik menjadi menteri kanan dan penasihat utama khalifah. Pada masa itu usianya 33 tahun.

Umar bin Abdul Aziz mempersunting Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan sebagai istrinya. Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan adalah putri dari khalifah Abdul Malik bin Marwan. Demikian juga, keempat saudaranya pun semua khalifah, yaitu Al Walid Sulaiman, Al Yazid, dan Hisyam. Ketika Fatimah dipinang untuk Umar bin Abdul Aziz, pada waktu itu Umar masih layaknya orang kebanyakan bukan sebagai calon pemangku jabatan khalifah.

Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah

Atas wasiat yang dikeluarkan oleh khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah pada usianya 37 tahun. Beliau dilantik menjadi Khalifah selepas kematian Sulaiman bin Abdul Malik tetapi beliau tidak suka kepada pelantikan tersebut. Lalu beliau memerintahkan supaya memanggil orang ramai untuk mendirikan sembahyang. Selepas itu orang ramai mula berpusu-pusu pergi ke masjid. Apabila mereka semua telah berkumpul, beliau bangun menyampaikan ucapan. Lantas beliau mengucapkan puji-pujian kepada Allah dan berselawat kepada Nabi s.a.w kemudian beliau berkata:

“Wahai sekalian umat manusia! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandangan daripada aku terlebih dahulu dan bukan juga permintaan daripada aku serta tidak dibincangkan bersama dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiah yang kamu berikan kepada aku dan pilihlah seorang Khalifah yang kamu reda”.

Tiba-tiba orang ramai serentak berkata:

“Kami telah memilih kamu wahai Amirul Mukminin dan kami juga reda kepada kamu. Oleh yang demikian perintahlah kami dengan kebaikan dan keberkatan”.


Lalu beliau berpesan kepada orang ramai supaya bertakwa, zuhud kepada kekayaan dunia dan mendorong mereka supaya cintakan akhirat kemudian beliau berkata pula kepada mereka: “Wahai sekalian umat manusia! Sesiapa yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati dan sesiapa yang tidak taat kepada Allah, dia tidak wajib ditaati oleh sesiapapun. Wahai sekalian umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada Allah di dalam memimpin kamu dan sekiranya aku tidak taat kepada Allah, janganlah sesiapa mentaati aku”. Setelah itu beliau turun dari mimbar.

Umar rahimahullah pernah menghimpunkan sekumpulan ahli fekah dan ulama kemudian beliau berkata kepada mereka: “Aku menghimpunkan kamu semua untuk bertanya pendapat tentang perkara yang berkaitan dengan barangan yang diambil secara zalim yang masih berada bersama-sama dengan keluarga aku?” Lalu mereka menjawab: “Wahai Amirul Mukminin! perkara tersebut berlaku bukan pada masa pemerintahan kamu dan dosa kezaliman tersebut ditanggung oleh orang yang mencerobohnya.” Walau bagaimanapun Umar tidak puas hati dengan jawapan tersebut sebaliknya beliau menerima pendapat daripada kumpulan yang lain termasuk anak beliau sendiri Abdul Malik yang berkata kepada beliau: “Aku berpendapat bahawa ia hendaklah dikembalikan kepada pemilik asalnya selagi kamu mengetahuinya. Sekiranya kamu tidak mengembalikannya, kamu akan menanggung dosa bersama-sama dengan orang yang mengambilnya secara zalim.” Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau mengembalikan semula barangan yang diambil secara zalim kepada pemilik asalnya.

Sesudah Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah dan Amirul Mukminin, Umar langsung mengajukan pilihan kepada Fatimah, isteri tercinta.

Umar berkata kepadanya, “Isteriku sayang, aku harap engkau memilih satu di antar dua.”
Fatimah bertanya kepada suaminya, “Memilih apa, kakanda?”
Umar bin Abdul Azz menerangkan, “Memilih antara perhiasan emas berlian yang kau pakai dengan Umar bin Abdul Aziz yang mendampingimu.”
Kata Fatimah, “Demi Allah, Aku tidak memilih pendamping lebih mulia daripadamu, ya Amirul Mukminin. Inilah emas permata dan seluruh perhiasanku.”

Kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz menerima semua perhiasan itu dan menyerahkannya ke Baitulmal, kas Negara kaum muslimin. Sementara Umar bin Abdul Aziz dan keluarganya makan makanan rakyat biasa, yaitu roti dan garam sedikit.

Setelah menjadi khalifah, beliau mengubah beberapa perkara yang lebih mirip kepada sistem feodal. Di antara perubahan awal yang dilakukannya ialah :
1) menghapuskan cacian terhadap Saidina Ali b Abu Thalib dan keluarganya yang disebut dalam khutbah-khutbah Jumaat dan digantikan dengan beberapa potongan ayat suci al-Quran
2) merampas kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan mengembalikannya ke Baitulmal
3) memecat pegawai-pegawai yang tidak cekap, menyalahgunakan kuasa dan pegawai yang tidak layak yang dilantik atas pengaruh keluarga Khalifah
4) menghapuskan pegawai pribadi bagi Khalifah sebagaimana yang diamalkan oleh Khalifah terdahulu. Ini membolehkan beliau bebas bergaul dengan rakyat jelata tanpa sekatan tidak seperti khalifah dahulu yang mempunyai pengawal peribadi dan askar-askar yang mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar berjumpa.

Selain daripada itu, beliau amat menitilberatkan tentang kebajikan rakyat miskin di mana beliau juga telah menaikkan gaji buruh sehingga ada yang menyamai gaji pegawai kerajaan.

Beliau juga amat menitikberatkan penghayatan agama di kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan kemewahan dunia. Khalifah umar telah memerintahkan umatnya mendirikan solat secara berjammah dan masjid-masjid dijadikan tempat untuk mempelajari hukum Allah sebegaimana yang berlaku di zaman Rasulullah SAW dan para Khulafa’ Ar-Rasyidin. Baginda turut mengarahkan Muhammad b Abu Bakar Al-Hazni di Mekah agar mengumpul dan menyusun hadith-hadith Raulullah SAW. Beliau juga meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis daripada beliau.

Dalam bidang ilmu pula, beliau telah mengarahkan cendikawan Islam supaya menterjemahkan buku-buku kedoktoran dan pelbagai bidang ilmu dari bahasa Greek, Latin dan Siryani ke dalam bahasa Arab supaya senang dipelajari oleh umat Islam.

Dalam mengukuhkan lagi dakwah Islamiyah, beliau telah menghantar 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara serta menghantar beberapa orang pendakwah kepada raja-raja India, Turki dan Barbar di Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam. Di samping itu juga beliau telah menghapuskan bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas orang yang bukan Islam dengan harapan ramai yang akan memeluk Islam.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang terkenal dengan keadilannya telah menjadikan keadilan sebagai keutamaan pemerintahannya. Beliau ingin semua rakyat dilayani dengan adil tidak memandang keturunan dan pangkat supaya keadilan dapat berjalan dengan sempurna. Keadilan yang beliau perjuangan adalah menyamai keadilan di zaman kakeknya, Khalifah Umar Al-Khatab.

Pada masa pemerintahan beliau, kerajaan Umaiyyah semakin kuat tiada pemberontakan dalaman, kurang berlaku penyelewengan, rakyat mendapat layanan yang sewajarnya dan menjadi kaya-raya hinggakan Baitulmal penuh dengan harta zakat kerana tiada lagi orang yang mahu menerima zakat. Rakyat umumnya sudah kaya ataupun sekurang-kurangnya mau berdikari sendiri. Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ra, pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di sebelah barat dan negeri Cina di sebelah timur. Pada waktu itu kekausaan pemerintahan di Portugal dan Spanyol berada di bawah kekuasaannya.

Kematian beliau

Beliau wafat pada tahun 101 Hijrah ketika berusia 39 tahun. Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan saja. Setelah beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya, Yazid bin Abdul Malik.

Muhammad bin Ali bin Al-Husin rahimahullah berkata tentang beliau: “Kamu telah sedia maklum bahwa setiap kaum mempunyai seorang tokoh yang menonjol dan tokoh yang menonjol dari kalangan Bani Umaiyyah ialah Umar bin Abdul Aziz, beliau akan dibangkitkan di hari kiamat kelak seolah-olah beliau satu umat yang berasingan.”

Terdapat banyak riwayat dan athar para sahabat yang menceritakan tentang keluruhan budinya. Di antaranya ialah :
1) At-Tirmizi meriwayatkan bahwa Umar Al-Khatab telah berkata : “Dari anakku (zuriatku) akan lahir seorang lelaki yang menyerupainya dari segi keberaniannya dan akan memenuhkan dunia dengan keadilan”
2) Dari Zaid bin Aslam bahawa Anas bin Malik telah berkata : “Aku tidak pernah menjadi makmum di belakang imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang mana solat imam tersebut menyamai solat Rasulullah SAW melainkan daripada Umar bin Abdul Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gabenor Madinah”
3) Al-Walid bin Muslim menceritakan bahawa seorang lelaki dari Khurasan telah berkata : “Aku telah beberapa kali mendengar suara datang dalam mimpiku yang berbunyi : “Jika seorang yang berani dari Bani Marwan dilantik menjadi Khalifah, maka berilah baiah kepadanya kerana dia adalah pemimpin yang adil”.” Lalu aku menanti-nanti sehinggalah Umar b. Abdul Aziz menjadi Khalifah, akupun mendapatkannya dan memberi baiah kepadanya”.
4) Qais bin Jabir berkata : “Perbandingan Umar b Abdul Aziz di sisi Bani Ummaiyyah seperti orang yang beriman di kalangan keluarga Firaun”
5) Hassan al-Qishab telah berkata :”Aku melihat serigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing di zaman Khalifah Umar Ibnu Aziz”
6) Umar b Asid telah berkata :”Demi Allah, Umar Ibnu Aziz tidak meninggal dunia sehingga datang seorang lelaki dengan harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata kepada orang ramai :”Ambillah hartaku ini sebanyak mana yang kamu mahu”. Tetapi tiada yang mahu menerimanya (kerana semua sudah kaya) dan sesungguhnya Umar telah menjadikan rakyatnya kaya-raya”
7) ‘Atha’ telah berkata : “Umar Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha’ setiap malam. Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat, kemudian mereka sama-sama menangis kerana takut kepada azab Allah seolah-olah ada jenayah di antara mereka.”


Wallahu a’lam…

0 comments :

Post a Comment

Kesengsaraan Gaza sekarang.


Gaza yg keluasannya 3 suku dari bandar Klang, kirinya
laut dan border berwarna purple adalah tembok setinggi 3
tingkat binaan Zionis.
Satu2nya jalan menghubungkan dgn dunia luar adalah melalui Rafah dan terowong2 disitu.
Setelah kejatuhan Presiden Mesir Dr Morsi, pintu Rafah
ditutup dan terowong2 dimusnahkan oleh tentera Mesir
sendiri.
Bantuan utk Gaza lumpuh 100%. Malam kelmarin
wakil dr MAPIM memberitahu dikhabarkan lebih 1000 buah
kereta kebal Israel di tempatkan di Rafah. Ini bermakna
umat Islam Gaza telah terkepung dan pada bila-bila masa
sahaja mereka akan diratah oleh Zionis.
Mungkin inilah
antara agenda mereka menggulingkan Dr Morsi.
Saya hanya menyampaikan apa yg telah disampaikan pd
saya dan jemaah yang lain oleh wakil MAPIM tentang
amanat Perdana Menteri Palestin.
"Kami tidak meminta
kamu datang bersama2 kami mengangkat senjata kerana
kami sentiasa bersedia disini utk mempertahankan tanah
umat Islam,tetapi kami hanya meminta dari kamu doa
kerana doa lah senjata paling hebat yg tidak ada pada org
kafir.
Selain itu bantulah apa saja yg kamu termampu dan
tolong sebarkan tentang kami kpd semua umat Islam
kerana kami terkepung utk memberitahu kpd dunia".Jika
itu juga tidak mampu kamu lakukan bagaimana kamu hendak
menjawab dihadapan Allah kelak?".
Mohon sahabat2 mari DOA kan mereka ...... tolonglah
Wallahua'lam....

0 comments :

Post a Comment

Rahsia Disebalik surah Al-Kautsar


Surah ini paling pendek, hanya mengandungi 3 ayat & diturunkan di Makkah dan bermaksud sungai di syurga. Kolam sungai ini diperbuat daripada batu permata nan indah dan cantik.

Surah ini disifatkan sebagai surah penghibur hati Nabi Muhammad s.a.w. kerana diturunkan ketika baginda(SAW) bersedih atas kematian 2 orang yang dikasihi iaitu anak lelakinya Ibrahim dan bapa saudaranya Abu Talib.

Pelbagai khasiat terkandung di dalam surah ini dan boleh kita amalkan :

1) Baca surah ini ketika hujan dan berdoa, mudah-mudahan Allah s.w.t. makbulkan doa kita.

2) Jika kita kehausan dan tiada air, bacalah surah ini dan gosok di leher, Insya’allah hilang dahaga.

3) Jika sering sakit mata, seperti berair, gatal, bengkak, sapukan air mawar yang sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x pada mata.

4) Jika rumah dipercayai terkena sihir, baca surah ini 10x, mudah-mudahan Allah s.w.t. bagi ilham pada kita dimana letaknya sihir itu.

5) Jika membacanya 1,000x rezeki kita akan bertambah.

6) Jika rajin membacanya, hati kita akan menjadi lembut dan khusyuk ketika menunaikan solat.

7) Jika orang teraniaya dan terpenjara membacanya sebanyak 71x, Allah s.w.t. akan memberikan bantuan kepadanya kerana dia tidak bersalah tetapi dizalimi.

Semoga pahala mengamalkannya dan menyebarkan ilmu ini berterusan. ^_^

0 comments :

Post a Comment

Peringatan buat rakyat Malaysia.


Muhasabah diri dengan apa yang terjadi di Malaysia.
Daripada Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah saw. Bersabda: " Apabila umat ku telah membuat lima belas perkara, maka bala pasti akan turun kepada mereka iaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang-orang tertentu.
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan.
3. Zakat dijadikan hutang.
4. Suami memperturutkan kehendak & takutkn isteri. Isteri xtakutkn suami.
5. Anak derhaka terhadap ibunya,
6. Sedangkan ia baik terhadap kawannya.
7. Ia suka menjauhkan diri daripada ayahnya.
8. Suara sudah ditinggikan di dalam masjid.
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka.
10. Seseorang dimuliakan kerana ditakuti kejahatannya.
11. Khamar (arak) sudah diminum di merata tempat.
12. Kain sutera banyak dipakai (oleh kaum lelaki).
13. Para artis-artis disanjung-sanjung.
14. Muzik banyak dimainkan.
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat).

0 comments :

Post a Comment

Sifat 20


Sifat 20 terbagi kepda 3...
wajib, mustahil, jaiz (harus)

1) wujud
2) Qidam
3) Baqa'
4) Mukhalafatuhu Lil Hawadis
5) Qiyamuhu Binafsihi
6) Wahdaniyat
7) Qudrat

8) Iradat
9) ILmu
10) Hayat
11) Sama'
12) Basar
13) Kalam
14) Kaunuhu Qadiran
15) Kaunuhu Muridan
16) kaunuhu Aliman
17) Kaunuhu Hayyan
18) Kaunuhu Samian
19) Kaunuhu Basiran
20) Kaunuhu Mutakalliman


0 comments :

Post a Comment

Hakikat Perkahwinan


Pertama dan selama-lamanya, hendaklah kita merasakan syukur ke hadrat Allah swt atas segala nikmat yang tidak terhingga yang diberikan kepada kita. Namun, sifat syukur kita dengan apa yang ada bukan bererti kita berhenti daripada terus berusaha untuk menjadi lebih baik dari semasa ke semasa. Hendaklah kita ingat, bahawa kita hendaklah beribadah seperti kita akan mati esok hari, dan berusaha seperti kita akan hidup selama-lamanya.

Para pembaca sekalian, sedang saya ‘berjalan-jalan’ di laman sosial mukabuku, terjumpa perkongsian tersebut dan saya fikir menarik untuk saya kongsikan kepada kalian. Cuma, jangan Tanya saya lepas ni ye, “Nadia bila lagi?” kerana bak kata seorang sahabat pun, itu rahsia Allah. Selagimana Allah kata saya belum bersedia, bermakna, membujang itu lebih baik. Hehe.

Semoga bermanfaat.

HAKIKAT SEBENAR KEHIDUPAN PASANGAN SUAMI ISTERI SEBELUM DAN SELEPAS...

1. KETIKA MENCARI CALON
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita. Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi meminta kepada ALLAH SWT melalui orang tua/wali si gadis.

3. KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan ALLAH SWT.

4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoa'kan anda, kerana anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI kerana menyia-nyiakan do'a mereka.

5. KETIKA MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.

6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sedarilah bahawa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.

7. KETIKA KEADAAN RUMAH TANGGA MULA GOYANG..
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justeru semakin erat berpegang tangan.

8. KETIKA BELUM MEMPUNYAI ANAK...
Cintailah isteri atau suami anda 100%

9. KETIKA TELAH MEMPUNYAI ANAK...
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.

10.KETIKA EKONOMI KELUARGA MEROSOT...
Yakinlah bahawa pintu rezeki ALLAH SWT akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.

11.KETIKA EKONOMI BERKEMBANG...
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.

12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI...
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri memerlukan pertolongan Anda.

13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI...
Tetaplah berjalan dengan gemalai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

14.KETIKA MENDIDIK ANAK...
Jangan pernah berpikir bahawa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak,kerana orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak ....

15.KETIKA ANAK BERMASALAH...
Yakinilah bahawa tidak ada seorang anakpun yang tidak mahu bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

16.KETIKA SAKIT...
Selain minum & makan ubat, perhatian suami, isteri juga sangat membantu proses kesembuhan.

17.KETIKA INGINKAN KEAMANAN DAN HARMONIS SENTIASA...
Gunakanlah formula 7 K
1.Ketaqwaan kepada ALLAH SWT. 2.Kasih sayang. 3.Kesetiaan 4.Komunikasi 5.Keterbukaan. 6.Kejujuran. 7.Kesabaran.


0 comments :

Post a Comment

Antara cara syaitan menyesatkan kita.


Syaitan telah berjanji di hadapan Allah bahawa dia akan menyesatkan dengan pelbagai bentuk cara dan keadaan,hakikat ini dirakamkan dalam al-Quran:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ () ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Iblis menjawab: “Kerana Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)” (Al-`Aaraf: 17)
Inilah janji iblis dan tentera-tenteranya iaitulah syaitan dikalangan jin dan manusia,mereka akan berusaha untuk menyesatkan manusia daripada jalan yang lurus:
وقوله: {ثم لآتينهم من بين أيديهم ومن خلفهم} الآية، قال ابن عباس: {ثم لآتينهم من بين أيديهم} أشككهم في آخرتهم {ومن خلفهم} أرعبهم في دنياهم {وعن أيمانهم} أشبه عليهم أمر دينهم {وعن شمائلهم} أشهي لهم المعاصي
Berkata Ibnu `Abbas radiallahu`anhuma ketika menafsirkan ayat di atas:
“datang dari muka(hadapan)manusia, bermaksud dia akan menimbulkan syak(keraguan)terhadap hari akhirat,dan dia datang dari belakang,iaitulah dia menggalakkan atau menakutkan manusia tentang dunia mereka,ia datang dari kanan mereka iaitulah dia menimbulkan kesamaran pada urusan agama mereka dan ia datang dari kiri manusia iaitulah dia menjadikan lazat(membangkitkan)syahwat kepada mereka terhadap maksiat” (Tafsir al-Quran al-`Azhim,Ibn Kathir,1/152)
Begitu juga langkah-langkah syaitan sangat berbahaya dan halus sehingga Allah Ta`ala memerintahkan agar kita menjauhi langkah-langkah syaitan,FirmanNya:
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ () إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan,kerana sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah:169)
Berdasarkan huraian Ibnu `Abbas radiallahu`nhuma dan ayat di atas kita mendapati beberapa cara dan langkah-langkah yang digunakan oleh syaitan untuk menyesatkan manusia antaranya:
1. Menimbulkan syak(keraguan) terhadap hari akhirat.
Hari akhirat adalah termasuk dalam perkara-perkara berkaitan keimanan dan akidah.Praktikalnya,apabila iblis dan syaitan menyerang keyakinan kita akan hari akhirat,maka secara automatik keraguan akan timbul dalam hati kita.Ketika itu hilang dalam hati dan fikiran kita akan Maha Melihatnya Allah,malaikat,dosa dan pahala,syurga dan neraka.Apabila iblis dan syaitan berjaya menimbulkan keraguan dalam keimanan kita maka ketika itu,kita akan melakukan dosa dan perkara yang dilarang oleh Allah.
Ketika itu kita sudah terjerat dalam perangkap iblis yang berjaya dengan rancangannya.Maka ketika itu,dosa dan maksiat seperti syirik,bid`ah,berzina,mengumpat,mendedahkan aurat,minum arak dan sebagainya dilakukan tanpa ada rasa bersalah.Hal ini berlaku kerana mereka tidak yakin dengan Allah dan berita-berita yang disampaikan oleh al-Quran dan As-Sunnah seperti firmanNya:
أَلَا إِنَّهُمْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَاءِ رَبِّهِمْ أَلَا إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيط
“Ingatlah bahawa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahawa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu” (Fusshilat: 54)
2. Menimbulkan kesamaran dan memerintahkan agar bercakap tentang Allah tanpa ilmu.
Antara jalan yang digunakan oleh iblis dan syaitan untuk menyesatkan manusia ialah dengan menimbulkan kesamaran terhadap mereka antaranya ialah iblis menimbulkan kesamaran diantara syirik dengan Tauhid,Sunnah dengan bid`ah yang halal dengan yang haram,perkara yang boleh memasukkan ke syurga ataupun ke neraka.
Hal ini boleh diatasi hanyalah dengan jalan menuntut dan mendalami ilmu agama berdasarkan Al-Quran dan sunnah Rasulullah sallallahu`alaihiwasallam serta mengikuti manhaj Salafussoleh.
Begitulah juga mereka yang bermudah-mudah berkata tentang Allah atau Sifat-sifatNya,dan berkenaan agamaNya tanpa ilmu dan petujuk yang benar,mereka yang telah terpedaya dengan perintah syaitan agar berkata tentang Allah tanpa ilmu terdiri daripada orang-orang Yahudi dan Nasrani serta kebanyakan ahli bid`ah seperti Syiah,Muktazilah,Jahmiyyah,Khawarij,Sufiyyah dan Asya`irah,mereka terperangkap dengan tipu daya syaitan ini lalu terjatuh dalam bid`ah-bid`ah mereka apabila mereka bercakap tentang Allah dan agamanya tanpa ilmu dan petunjuk Salaf,mereka yang melakukan perkara sebegini jelaslah mereka telah berjaya diperdaya oleh Iblis dan tenteranya.
Antara contoh petunjuk Nabi sallallahu`alaihiwasallam menjelaskan solusi untuk masalah ini:
يأتي الشيطان أحدكم فيقول فمن خلق كذا من خلق كذا؟ حتى يقول :من خلق ربك ,فإذا بلغه فليستعذ بالله ولينته.
Syaitan akan datang kepada kamu, dan berkata:”siapakah yang mencipta ini ?,dan ini?, hinggalah dia berkata: “Siapa yang mencipta Tuhanmu?, jika sampai kepadanya (syak tersebut) maka hendaklah dia isti`azah minta perlindungan kepada Allah dan berhenti (dari memikirkannya)” (HR Bukhari dlm Khalq `Afalul`Ibad 11,Bab Sifat Iblis dan tenteranya,Imam Al-Asbahani , Al-Hujjah fi bayan Al-Mahajjah m/s;108)
Satu lagi petunjuk Nabawiyyah dlm masalah mengekang bisikan syaitan tersebut ke dalam hati kita,sebagaimana sabda Nabi sallalalhu`alaihiwasallam:
إن أحدكم يأتيه الشيطان فيقول: من خلقك؟ فيقول: الله، فيقول: فمن خلق
الله؟! فإذا وجد ذلك أحدكم فليقرأ: آمنت بالله ورسله، فإن ذلك يذهب عنه “.
“Sesungguhnya salah seorang dikalangan kamu akan didatangi syaitan lalu dia berkata: ” siapakah yg menciptamu?” ,lalu dia menjawab Allah, lalu dia bertanya lagi ;” siapa Allah?” sesiapa yang mendapati keadaan tersebut dikalangan kamu maka bacalah;” aku beriman dengan Allah dan rasul-rasulNya, maka sesungguhnya hal tersebut menghilangkan was-was darinya” (HR Ahmad, Silsilah As-Shahihah no:116)
Selain itu,berpegang teguh dengan Al-Quran,As-Sunnah serta petunjuk Salaf merupakan perisai yang paling ampuh bagi mengekang kesamaran serta syubhat-syubhat yang dibawa oleh iblis dan tentera-tenteranya syaitan sama ada dikalangan jin mahupun manusia.
3. Menyeru kepada kejahatan dan perkara yang keji (seperti zina,liwat dan sebagainya) serta membangkitkan syahwat(kelazatan) dalam perkara maksiat.
Sesungguhnya inilah jalan yang paling banyak manusia terjerat dan terperangkap di dalamnya.Ketahuilah syahwat antara perkara yang paling mudah digunakan oleh iblis dan tentera-tenteranya untuk menyesatkan manusia.Kita lihat di zaman sekarang berapa ramai yang terlibat dengan perzinaan,pelacuran dan sebagainya?.
Permulaan syahwat ialah dengan pandangan mata,kemudian berpindah kepada fikiran yang membangkitkan angan-angan,kemudian tangan tak putus-putus bermesej dan tak cukup bermesej teringin pula nak bertemu dan apabila nafsu menguasai diri dan apabila syahwat dan perasaan menggantikan tempat iman maka berlakulah perkara yang dibenci oleh Allah.Sesungguhnya iblis telah berjanji bahawa dia akan menyesatkan kita dengan membangkitkan angan-angan kosong seperti dirakamkan dalam al-Quran:
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ
“Dan aku akan benar-benar menyesatkan mereka,dan membangkitkan angan-angan kosong kepada mereka..” (an-Nisa`: 119)
Hendaklah perkara sebegini diambil perhatian,kadang-kadang kita melihat sesuatu perkara itu sebagai baik padahal ianya adalah perangkap syaitan.Sesetengah mereka sangat suka mendengar muzik dan lagu-lagu yang mengandungi lirik yang membangkitkan syahwat dan lagu yang melekakan kononya ianya dapat menenangkan perasaan padahal ianya hanyalah melalaikan dan menimbulkan angan-angan kosong.
Tidak kurang juga mereka yang menghalalkan muzik dan menggunakannya atas nama muzik islam,nasyid dan sebagainya,sebahagian mereka pula merasa tidak malu apabila menunjukkan aurat mereka di hadapan manusia,sanggup menjadikan tubuh-tubuh mereka sebagai bahan tontonan di khalayak ramai,bertabarruj di dalam internet,akhbar-akhbar dan majalah-majalah dan mereka merasakan perkara itu adalah baik bagi mereka.Sedangkan ianya hanyalah nikmat yang sementara.
4.Menakut-nakutkan dalam urusan agama sehingga berputus asa dengan rahmat Allah.
Apabila Iblis dan syaitan berjaya menjerumuskan seseorang terhadap kemaksiatan terhadap kepada Allah maka dia tidak hanya berhenti di situ malah dia akan menakut-nakutkan mereka yang berdosa dengan dosa mereka sehinggakan dia membuatkan mereka yang berdosa akan berputus asa daripada untuk bertaubat kepada Allah,sedangkan Allah membukakan pintu taubat bagi sesiapa yang mengharapkan keampunan dan rahmatNya.Firman Allah s.w.t:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَلِقَائِهِ أُولَئِكَ يَئِسُوا مِنْ رَحْمَتِي وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ.
“Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmatKu, dan mereka itu mendapat azab yang pedih” (Al-Ankabut: 23)
Dan Allah berfirman lagi:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (an-Nuur: 31)
Dan Allah berfirman lagi:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Wahai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Az-Zumar:53)
Daripada Abu Hurairah radiallahu`anhu katanya:Nabi sallallahu`alaihiwasallam bersabda:
من تاب قبل أن تطلع الشمس من مغربها تاب الله عليه
“Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari sebelah barat maka Allah menerima taubatnya” (HR Muslim)
Dan daripada Abdullah ibnu Umar r.a katanya Nabi sallallahu`alaihiwasallam bersabda:
إنّ الله عزّوجلّ يقبل توبة العبد ما لم يغرغر
Sesungguhnya Allah menerima taubat seseorang hambaNya selagi nyawanya belum sampai di kerongkongan.
Semoga dengan apa yang disampaikan ini dapat memperingati diri kita semua dan semoga kita digolongkan dalam golongan orang-orang yang sentiasa berwaspada terhadap langkah-langkah syaitan untuk menyesatkan kita,semoga kita sentiasa termasuk di kalangan golongan yang selamat daripada tipu daya iblis dan tentera-tenteranya serta memasukkan kita dalam golongan yang sentiasa bertaubat dan kembali kepada Allah Ta`ala.
Yang Mengharap keampunanNya,

0 comments :

Post a Comment

"Salam" atau "Assalamu'alaikum"


Persoalan ini akan ditinjau melalui jendela Mazhab Syafie. Pandangan mazhab-mazhab lain, hanya akan disebut jika ada keperluan.

Dalam kitab al-Majmu', Imam Nawawi radhiyallahu 'anhu ada menyebut lafaz yang minima bagi ucapan salam. Beliau mencatatkan (al-Majmu', jil.4, ms.596) :

وأما أقل السلام ابتداء كأن يقول "السلام عليكم" أو "عليك" ان كان وحده أو "سلام عليكم" أو "عليك". ولو قال "عليكم السلام" فوجهان (أحدهما) أنه ليس بتسليم، وبه قطع المتولي (والثانى) وهو الصحيح أنه تسليم يجب فيه الجواب، وبه قطع الواحدى وإمام الحرمين وغيرهما، ولكن يكره الابتداء به، صرح بكراهته الغزالي في الاحياء. ودليله الحديث الصحيح عن أبى جرئ بضم الجيم تصغير جرو رضي الله عنه قال : "قلت : عليك السلام يا رسول الله. قال : لا تقل "عليك السلام" فان "عليك السلام" تحية الموتى. رواه أبو داود والترمذي وغيرهما بالاسانيد الصحيحة، قال الترمذي : حديث حسن صحيح.

Terjemahan : Adapun [lafaz] paling pendek bagi memulakan [ucapan] salam [adalah dengan seseorang] berkata "assalamu 'alaikum" (السلام عليكم) atau "[assalamu] 'alaika" (السلام عليك) jika [orang yang diucapkan salam kepadanya] seorang [individu tunggal]. Atau pun [dengan berkata] "salamun 'alaikum" (سلام عليكم) atau "[salamun] 'alaika" (سلام عليك) [jika orang yang ditujukan kepadanya salam adalah individu tunggal].

Jika [orang yang memulakan salam] berkata [ketika memberi salam] "'alaikumussalam" (عليكم السلام), maka [ada] dua pendapat, salah satunya, [lafaz ini] sesungguhnya tidak [dikira sebagai ucapan] salam. [Pendapat] ini diputuskan oleh al-Mutawalli.

[Pendapat] kedua, dan ia adalah [pendapat] yang sahih, [lafaz ini] sesungguhnya [dikira sebagai ucapan] salam [dan] wajib dijawab. [Pendapat] ini diputuskan oleh al-Wahidy, Imam al-Haramain dan lain-lain. Tetapi, makruh memulakan [salam] dengannya. [Imam] al-Ghazali menyatakan dengan jelas 'kemakruhan'nya dalam Ihya' [Ulumiddin].

Dalilnya [ialah] hadis sahih [yang diriwayatkan] daripada Abu Juri' [bahawa beliau] berkata : Aku berkata "'alaikassalam wahai Rasulullah. [Nabi saw] bersabda : Janganlah kamu berkata "'alaikassalam" [kerana] sesungguhnya [ucapan] "'alaikassalam" adalah [ucapan] penghormatan [kepada] orang-orang mati.

[Hadis ini] diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmizi dan lain-lain dengan sanad-sanad yang sahih. Tirmizi mengatakan, "[hadis ini] hadis hasan sahih".
Kenyataan Imam Nawawi di atas merumuskan, lafaz ucapan salam yang paling minima ialah :

1. السلام عليكم/عليك atau dibuang ال daripada perkataan السلام menjadiسلام عليكم/عليك.

2. عليكم السلام. Walau bagaimana pun, menggunakan lafaz ini bagi memulakan salam, menurut pendapat yang sahih, adalah makruh. Namun, wajib dijawab salam orang yang memberi salam dengan menggunakan lafaz ini.Ringkasnya, dalam Mazhab Syafie, lafaz ucapan salam yang paling minima, dan wajib dijawab, hanyalah 3, iaitu :

1. السلام عليكم/عليك

2. سلام عليكم/عليك

3. عليكم السلام/عليك السلام

Justeru, ucapan salam dengan perkataan سلام (salam) atau السلام(as-salam) sahaja, tidak dikira sebagai ucapan salam. Ini kerana, ungkapan 'salam' atau 'as-salam' tidak mengcukupi kadar minima lafaz ucapan salam yang dinyatakan. Oleh itu, tidak wajib menjawab salam yang hanya menggunakan lafaz 'salam' sahaja.

Demikian pandangan Mazhab Syafie berhubung perkara ini.

Antara ulama yang menyatakan dengan jelas bahawa ungkapan 'salam' atau 'as-salam' tidak dikira sebagai ucapan salam, ialah Syaikh al-'Adawi, seorang ulama bermazhab Maliki.

Dalam karyanya, Hasyiah al-'Adawi 'Ala Syarh al-Kifayah al-Talib al-Rabbani, beliau mencatatkan (jil.8, ms.196) :

ويجوز الابتداء بلفظ الرد والرد بلفظ الابتداء ولا يجزئ السلام فقط بدءا وردا

Terjemahan : "Harus memulakan [salam] dengan lafaz menjawab [salam], dan [harus] menjawab [salam] dengan lafaz memulakan [salam], dan tidak memadai [lafaz] 'salam' sahaja bagi memulakan salam dan menjawab [nya]".

Dalil

Imam Nawawi tidak pula menyatakan secara jelas dalil kepada kenyataan beliau berhubung lafaz salam yang minima itu. Namun, daripada catatan beliau dalam Syarh Sahih Muslim(jil.14, ms.140), dapat disaring bahawa dalilnya ialah 'berpada dengan sunnah dalam soal ibadat'.

Justeru ucapan salam merupakan ibadat, maka lafaz yang digunakan bagi mengucapkan salam, mestilah menurut pengamalan Nabi saw dan perakuan Baginda s.a.w. Lafaz salam yang paling minima yang diperakui oleh Nabi s.a.w ialah 3 lafaz yang dinyatakan.

Berhubung lafaz 'assalamu 'alaikum' (السلام عليكم), dalil ia harus digunakan ialah :

عن عمران بن حصين رضي الله عنهما قال : جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال : السلام عليكم، فرد عليه ثم جلس، فقال النبي صلى الله عليه وسلم : عشر

Terjemahan : Daripada Imran Ibn Husain r.a [beliau] berkata : "Seorang lelaki datang [menemui] Nabi saw lantas berkata "assalamu 'alaikum". Lalu Nabi s.a.w menjawab [salamnya]. Kemudian si lelaki duduk. Lalu Nabi s.a.w bersabda, [baginya] sepuluh [kebaikan]".

Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmizi. Imam Tirmizi menilainya sebagai hadis hasan.

Manakala lafaz سلام عليكم (salamun ‘alaikum) ia harus digunakan ketika memberi salam kerana tanwin pada huruf 'mim', berfungsi sebagai ganti kepada أل yang dibuang.

Dalil kepada keharusan penggunaan lafaz السلام عليك (assalamu ‘alaika) jika orang yang diberi salam adalah seorang individu tunggal, ialah ucapan salam kepada Nabi s.a.w yang diucapkan setiap muslim ketika membaca tasyahhud iaitu السلام عليك أيها النبي.

Manakala keharusan penggunaan lafaz عليكم السلام(‘alaikumussalam) tetapi makruh, dalilnya ialah hadis Ibn Juri' yang dinyatakan Imam Nawawi.

Pendapat Ibn Bazz

Walau bagaimanapun, ada ulama masa kini yang mengharuskan penggunaan lafaz 'salam' ketika memberi salam, iaitu Syaikh Ibn Bazz, bekas Mufti Arab Saudi.

Beliau berkata dalam Fatawa Nur 'Ala al-Darb :

ويكون السلام بلفظ التعريف: السلام عليكم، أو السلام عليك، ويجوز أن يكون بلفظ سلام عليك، وإن اقتصر على قوله: السلام، فلا بأس، فإن إبراهيم عليه الصلاة والسلام لما رد السلام على الملائكة حين قالوا: سلاما، قال: سلام أي عليكم سلام، وكذلك الابتداء يقول المسلم: سلام يعني سلام عليكم، أو السلام، يعني السلام عليكم، ولا بأس في هذا.

Terjemahan : [Ucapan] salam [dibolehkan] dengan lafaz khusus [iaitu] 'assalamualaikum' (السلام عليكم) atau 'assalamu 'alaika' (السلام عليك). Harus juga [memberi salam] dengan lafaz 'salamun 'alaika' (سلام عليك).

Jika [orang yang memberi salam] berpada dengan berkata 'assalam' (السلام), maka tidak mengapa kerana [Nabi] Ibrahim s.a.w ketika menjawab salam para malaikat yang mengucapkan [kepadanya] 'salama' (سلاما), [Baginda s.a.w] menjawab [dengan berkata], 'salam' (سلام), maksudnya ''alaikum salam' (عليكم سلام).

Demikian juga [ketika] memulakan [salam], seseorang muslim [boleh] berkata, 'salam' (سلام) yang maksudnya 'salamun alaikum' (سلام عليكم), atau [boleh juga berkata] 'assalam' (السلام) yang bermaksud 'assalamualaikum' (السلام عليكم). [Lafaz-lafaz ini] tidak ada masalah dalam soal ini".

Ini bermakna, menurut pandangan al-Allamah Syaikh Ibn Bazz, lafaz 'assalam' (السلام) atau 'salam' (سلام) boleh digunakan bagi memberi dan menjawab salam.

Kesimpulan

Namun, jika dilihat kepada kedudukan ucapan salam, iaitu satu perlakuan ibadat, dan prinsip dalam ibadat ialah ‘mengikut apa yang datang dari Nabi s.a.w’, boleh dirumuskan bahawa ucapan salam yang paling minima seperti yang dinyatakan, merupakan syariat Nabi Muhammad s.a.w berhubung soal ucapan salam ini.

Wallahu a’lam.. ^_^

0 comments :

Post a Comment